Aceh Utara – Puskesmas Meurah Mulia melakukan temu kader Posyandu, di ruang pertemuan Puskesmas setempat, Kamis, (22/6/2023).
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan penyelengaraan posyandu dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.
Kepala Puskesmas Meurah Mulia, Nurzahri, SKM, mengatakan, peran Kader Posyandu sebagai salah satu ujung tombak pelayanan Kesehatan dalam rangka menekan angka Stunting, kerena mereka adalah yang lebih mengetahui karakteristik masyarakat di Gampong.
“Pada pertemuan ini, kita tingkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader, agar mereka lebih terampil dalam memberi pelayanan dan pemahaman terkait kesehatan. Selain itu, kita juga melakukan evaluasi, sehingga pelayanan bagi masyarakat ke depan menjadi lebih baik lagi,” ujar Nurzahri.
Dia menyebutkan, tenaga nakes dan kader posyandu harus terampil dalam melakukan penyuluhan tentang pola asuh balita, agar anak tumbuh sehat, aktif, cerdas dan tanggap.
Untuk menekan angka stunting ke depan, target sasaran awal penyuluhan dan pemahaman kesehatan dilakukan kepada Ibu hamil, karena stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, “Mereka melakukan penyuluhan dan memberi pemahaman tentang asupan gizi kepada ibu hamil, agar ibu dan janin yang dikandung sehat,” sebutnya.
Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi sangat beresiko bagi kesehatan dan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Karena itu, pemenuhan gizi selama kehamilan merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Aceh Utara Samsol bahri terus meningkatkan Penyuluhan kepada Para Nakes dan Kader Posyandu dalam Kabupaten Aceh Utara, penyuluhan tersebut seperti yang dilaksanakan oleh Kapus Meurah mulia meliputi, pemahaman tentang pola makan yang seimbang agar kebutuhan gizi terpenuhi, pola asuh Balita, pemahaman tentang stunting, penyebab terjadinya Stunting, dampak dari stunting dan langkah pencegahan stunting dimasa mendatang.Ungkap Kabid Yankes diselasela Pertemuan Dengan Sekda Aceh Utara baru baru ini, Menurutnya Pak Sekda DR.A.Murthala Sangat antusias menerima Laporan tentang Kemajuan Penanganan stunting di Aceh Utara, dalam rapat evaluasi kinerja selama 40 menit itu orang nomor dua di Aceh Utara juga berharap kepada Tim TPK agar bekerja sunggu sungguh mengupayakan kemajuan dalam rangka Pemenuhan harapan Nasional tentang Interpensi Stanting yang signifikan.
Sementara itu Kabid Keluarga berencana DPMPPKB pada kesempatan evaluasi juga melaporkan bahwa koordinasi dengan SKPK terkait terus dilakaukan selama semister I tahun 2023, Muhammad Azhar juga optimis Stunting bisa diturunkan, bahkan pada tahun 2024 bisa turun sampai 6 persen, ini berkat kerjasama lintas sektoral dan kader Posyandu, Bidan gampong, PKK dan para Pakes, Kangkah langkah yang telah ditetapkan terus dievaluasi dan sinersitas kolaborasi untuk mencapai angka penurunan yang membanggakan.
Muhammad Azhar juga mengucapkan terimakasih kepada demua pihak atas kepedulian yang tinggi mengatasi Stunting di Bumi Malikussaleh.
Kepala Puskesmas Meurah Mulia, juga memberi pemahaman lebih Luas tentang Stunting “Stunting itu masalah gizi kronis akibat kurang asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehinggas mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak, untuk mengatasi masalah ini, Intervensi spesifik yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus” pemberian tablet tambah darah bagi remaja, WUS, dan ibu hamil, promosi dan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), tata laksana gizi buruk, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, suplementasi mikronutrien, pemeriksaan kehamilan dan imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit.
Selain itu, kata dia, Intervensi sensitif stunting juga perlu dilakukan, “ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan”.
Langkah yang tidak kalah penting, kata Nurzahri, memastikan semua masyarakat terlayani dengan baik,w termasuk bagi yang belum pernah mengunjungi posyandu.
“Selain melakukan tugas di posyandu, kader akan melakukan kunjungan rumah memberi pelayanan kesehatan dan konseling, karena mungkin ada masyarakat yang belum pernah datang ke posyandu, atau pernah datang sekali, lalu tidak pernah datang lagi. Target utama kunjungan dilakukan kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak obesitas atau anak tidak naik berat badan,” sebut dia.
Tugas Kader Posyandu saat posyandu di buka.
1. Pendaftaran
Meja pertama Posyandu adalah pendaftaran, di mana ibu dan balita akan datang untuk mendaftar. Tugas kader adalah mengarahkan dan mencatat pendaftaran ibu dan anak yang akan ikut Posyandu.
2. Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan
Meja kedua, kader Posyandu akan membantu menimbang anak-anak sesuai dengan usianya, penimbangan Balita menggunakan timbangan duduk, sedangkan bayi menggunakan timbangan naik atau timbangan tidur. Tak hanya itu, kader juga melakukan pengukuran tinggi badan sesuai usia.
3. Pencatatan Data
Meja ketiga adalah pencatatan, kader Posyandu akan mengisi buku KIA atau Kesehatan Ibu dan Anak setelah mendapatkan berat badan, tinggi dan lingkar kepala anak, kemudian, kader juga akan mengecek data-data lainnya, seperti, data imunisasi. Apabila sudah waktunya untuk mendapatkan imunisasi, kader akan mengingatkan.
4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Di meja keempat akan dilayani pemberian tambahan gizi. Kader Posyandu memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) setelah melakukan pemeriksaan, menu PMT masing-masing posyandu berbeda-beda dan setiap bulan akan berganti.
5. Pelayanan Kesehatan Soal KB dan Imunisasi
Di posyandu biasanya datang bidan atau dokter yang mendampingi.Pada meja lima, akan no dilayani soal KB dan imunisasi bagi yang membutuhkan. (Adv)