Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) kembali menggelar program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program ini bertujuan mencapai target RPJMN 2020-2024, yaitu menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024.
Pada tahun sebelumnya, DPM-PPKB telah mensosialisasikan program Dashat ke 72 gampong “Keluarga Berkualitas (KB)” di 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara. Hasilnya, prevalensi stunting di Aceh Utara turun dari 38,3% menurut SSGI 2022 menjadi 25,2% berdasarkan SKI 2023. Meskipun demikian, angka ini masih belum mencapai target RPJMN.
Oleh karena itu, program Dashat kembali dilaksanakan pada tahun 2024. Kegiatan Dashat di Gampong Ubiet Paya Itek, Kecamatan Meurah Mulia, berlangsung pada Kamis, 27 Juni 2024, dan dihadiri oleh Kepala DPM-PPKB Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., Tim Persagi, TP-PKK Aceh Utara, Kepala Balai KB, Kepala Puskesmas, Muspika, dan Keuchik Gampong Ubiet Paya Itek.
Kepala DPM-PPKB Aceh Utara, Fuad Mukhtar, dalam sambutannya saat pembukaan acara, mengatakan bahwa kegiatan Dashat merupakan program yang diluncurkan oleh BKKBN Pusat untuk mempercepat penurunan stunting.
“Tahun 2024 ini, kami kembali melaksanakan kegiatan Dashat di 27 Gampong KB, masing-masing gampong mendapatkan 10 kali kegiatan sehingga total kegiatan di semua kecamatan sebanyak 270 kali. Kegiatan dimulai pada 24 Juni hingga 20 Juli 2024, melibatkan berbagai sektor terkait, termasuk para ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Cabang Aceh Utara, TP-PKK Kabupaten Aceh Utara, Petugas Balai KB Kecamatan, serta DPM-PPKB,” ujar Fuad Mukhtar.
Menurut Kepala DPM-PPKB, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah standar. Selain itu, stunting juga mempengaruhi kecerdasan anak.
“Persoalan stunting bukan hanya soal tinggi badan. Faktor lain yang terganggu adalah kecerdasan anak, yang cenderung lebih rendah dibandingkan kelompok sebayanya. Inilah alasan Indonesia berjuang keras mempercepat penurunan prevalensi stunting,” kata Fuad Mukhtar.
Kondisi stunting rentan terjadi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif, hingga pemberian makanan pendamping ASI dan usia dua tahun, dan bisa bertahan hingga usia lima tahun.
Fuad Mukhtar menjelaskan bahwa program Dashat adalah salah satu intervensi stunting dengan memanfaatkan potensi pangan lokal yang sehat, lezat, dan bergizi melalui teori dan praktik pengolahan pangan oleh para ahli gizi. Program ini bertujuan mencegah stunting dengan mengajarkan pola memasak yang baik agar zat gizi pada makanan tetap terjaga dan masyarakat hidup sehat.
Selain itu, melalui Dashat diharapkan terjadi pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, terutama keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan bahan pangan lokal. “Dashat dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga atau masyarakat yang berkelanjutan,” tutur Fuad Mukhtar.
Adapun sasaran Dashat adalah keluarga berisiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting, seperti keluarga dengan anak remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, bayi, batita, dan balita.
“Program ini menjadi program strategis untuk mencegah dan mengatasi stunting melalui ketahanan pangan yang mengangkat kearifan lokal. Dalam Dapur Dashat, peserta difasilitasi untuk mempraktikkan langsung memasak makanan pendamping ASI yang dipandu oleh ahli gizi dan TP-PKK Aceh Utara,” kata Fuad Mukhtar.
Fuad Mukhtar berharap Dashat menjadi langkah strategis dalam menekan angka stunting di Kabupaten Aceh Utara, dengan harapan mencapai target zero stunting atau minimal turun menjadi 14% pada tahun 2024.
Di akhir kegiatan, Kepala DPM-PPKB menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada mitra kerja, yaitu Ketua TP-PKK Aceh Utara Ny. Awirdalina Mahyuzar, Kadis Kesehatan Aceh Utara, Direktur RSU Cut Meutia Aceh Utara, Persagi Aceh Utara, para camat dan Muspika, para kepala puskesmas, kepala balai KB, PLKB, para keuchik, dan para kader yang telah membantu mensukseskan kegiatan Dashat ini. (ADV)