Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menerima sertifikat penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada acara Roadshow Bus KPK & Road To Hari Antikorupsi sedunia (Hakordia) di Gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Kamis (9/11/2023) kemarin.
Sebagai bentuk apresiasi KPK kepada berbagai instansi pemerintah dan BUMN yang turut mendukung gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia, lembaga anti rasuah itu memberikan berbagai penghargaan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri kepada Pj Bupati diwakili Sekda Aceh Utara di Balai Meusaraya Aceh .
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Utara Dr. A. Murtala, M.Si yang hadir langsung pada acara tersebut mewakili Penjabat (Pj). Bupati Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si menyampaikan bahwa sertifikat penghargaan itu diberikan KPK sebagai salah satu kabupaten dengan sertifikasi jumlah aset Pemda terbanyak kedua tingkat Provinsi Aceh tahun 2022 sebanyak 49 sertifikat.
“Alhamdulillah Kita Pemkab Aceh Utara mendapatkan penghargaan dari KPK sebagai Pemda dengan sertifikasi jumlah aset Pemda terbanyak kedua tingkat Provinsi. Atas penghargaan ini Kami mengucapkan terima kasih kepada KPK,” kata Dr. A. Murtala, M.Si, Jum’at 10 November 2023.
Dr. A. Murtala M.Si juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Aceh Utara atas kinerjanya yang baik dalam pengelolaan aset selama ini, sehingga apa yang telah dikerjakan tidaklah sia-sia.
Sertifikat penghargaan dari KPK RI tersebut juga diperoleh sejumlah Pemda lain dalam acara Roadshow Bus KPK & Road To Hari Antikorupsi sedunia. Acara tersebut berlangsung lancar tanpa kendala
Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri menyatakan bahwa perjalanan atau roadshow bus KPK sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia bebas dari praktik korupsi.
“Kita ingin mewujudkan Indonesia yang betul-betul bebas dari korupsi,” kata Firli Bahuri, di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Firli Bahuri saat pelepasan pawai bus KPK-RI dalam rangka road to Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023, di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Kehadiran Bus KPK ini, kata Firli, membawa semangat untuk anak bangsa utamanya di Aceh bahwa masih ada musuh bersama yaitu korupsi. Tanpa peran seluruh anak bangsa pemberantasan korupsi akan sulit dilakukan.
Untuk diketahui, sebelum singgah di Aceh, Bus KPK itu telah terlebih dahulu singgah di beberapa kota lain seperti Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Firli menyampaikan, semangat antikorupsi ini diambil dari Aceh, Sabang sampai Papua dan Miangas hingga Pulau Rote. Sehingga peradaban antikorupsi dimiliki bangsa ini.
“Pada suatu saat nanti Indonesia punya peradaban antikorupsi, dan semua kita tidak pernah lagi melihat ada praktik korupsi, itu tujuannya,” ujarnya.
Dirinya menuturkan, salah satu permasalahan kebangsaan hari ini adalah bagaimana membebaskan negeri dari praktik korupsi.
Banyak yang ingin memberantas, dan tidak sedikit negara gagal mewujudkan tujuannya karena maraknya praktik korupsi.
“Hari ini kami hadir mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk membersihkan negeri dari perilaku korupsi,” kata Firli Bahuri. (ADV)