Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas DPMPPKB, Kesehatan dan sejumlah Dinas lainnya terus berupaya menekan angka stunting dengan Peningkatan kapasitas Para Kader Posyandu serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan gampong, Kader Bina Keluarga Balita dan PKK yang ada di setiap gampong di 27 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara.
Hal itu dilakukan seperti digelarnya workshop bagi para Kader Posyandu oleh Dinas Kesehatan baru baru di Kabupaten Aceh Utara.
Workshop tersebut bertujuan sebagai upaya peningkatan kapasitas atau Kompetensi Penyelenggaraan, penimbangan Posyandu dan Visitasi rumah.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, menguraikan bahwa kader Posyandu merupakan sebagai garda terdepan dalam memberikan Pelayanan kesehatan ditingkat Gampong.
Letak Kabupaten Aceh Utara terdiri dari perbukitan masuk wilayah pegunungan, pesisir dan bantalan sungai rawa serta gampong-gampong terpencil Semua kawasan tersebut harus mampu dijangkau oleh kader Posyandu bersama TPK untuk memastikan pengecekan rutin kesehatan Ibu hamil dan bayi usia dua tahun.
Kadis DPM PPKB Fakhrurradhi,SH.MH menyambut baik atas kinerja geliat Posyandu dan TPK selama Kepemimpinan Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP.M.Si di mana tugas dan fungsi mereka telah membuktikan bahwa atas kerja kolaborasi mampu menurunkan angka stuting di Aceh Utara. Kadis DPMPPKB kedepan menurutnya akan searah dengan Lintas Sektoral, sehingga mereka di gampong-gampong akan semakin bersinergi. Para kader Posyandu dan TPK akan mendapat pengalaman ke arah yang lebih maju dari hari ke hari dalam upaya menurunkan angka stunting baik dalam pemberian gizi, pemberian ASI Ibu dan Pil tambah Darah bagi Ibu Hamil dan Baduta.
Sasaran kunjungan Para kader Posyandu ke rumah Ibu hamil, bayi baru lahir dan bayi usia 0 sampai lima tahun, di mana mereka para Ibu selama ini dua bulan tidak hadir ke Posyandu, jadi harus didatangi ke rumahnya “Sasaran lainnya berupa ibu dan balita yang mendapatkan kapsul Vitamin A, atau bayinya kegemukan atau tidak bertambah berat badan usai ditimbang.
Dengan keterpaduan ini menurut Kadis DPMPPKB Aceh Utara akan memudahkan mengontrol Ibu hamil dan Balita terhadap pertumbuhannya, para kader Posyandu dan TPK bisa membuat laporan kunjungan yang teratur dan terencana, hal ini akan bermanfaat bagi percepatan penurunan angka stunting.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin menyebutkan, “Kompetensi kader Posyandu di Aceh Utara sangat mumpuni. Namun, perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Sehingga tidak ada kendala dalam menjalankan tugas dalam beradaptasi dengan masyarakat dimana mereka bertugas, Prinsipnya dalam memberikan pelayanan layaknya keluarga sendiri,” pinta Amir Syamsyuddin.
Selain itu, Kadis Kesehatan juga meminta agar kader Posyandu mengajak semua pemangku kepentingan untuk terus bekerja sama. Semua elemen masyarakat berpartisipasi, baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat harus terlibat Agar program dan usaha pelayanan menjadi ringan.
“Adapun tugas yang harus dilakukan di Posyandu meliputi, tahapan di Posyandu dengan Pendaftaran di mana
ibu dan balita akan mendaftar, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita, pencatatan data, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pelayanan kesehatan soal KB, pemeriksaan pertumbuhan anak,
pemberian vitamin, imunisasi dan Konseling,” ungkap Amir Syamsyuddin. (ADV)