Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui DPM PPKB terus mengembangkan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) sebagai implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2022 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2022 lalu
Kadis DPM PPKB melalui Kabid KB Muhammad Azhar mengatakan, sampai saat ini jumlah kampung KB di Kabupaten Aceh Utara telah mencapai 72 gampong. Pembentukan Gampong KB ini bertujuan untuk melahirkan generasi bangsa yang berkualitas.
“Dengan adanya Kampung KB dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat gampong melalui program KKBPK, serta pembangunan sektor terkait dalam mewujudkan keluarga sederhana sehat dan berkualitas, Selain itu juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan,” kata Azhar.
“Kita ingin Gampong KB di Aceh Utara menjadi salah satu contoh inovasi yang sukses dalam memberdayakan masyarakat lokal. Konsep Kampung KB atau Kampung Belajar merupakan program yang diluncurkan oleh pemerintah daerah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Gampong,” ungkapnya.
“Melalui program ini, Gampong-Gampong di Aceh Utara melakukan berbagai inovasi yang melibatkan seluruh masyarakat.”
Salah satu inovasi yang berhasil dilakukan adalah pengembangan pusat belajar komunitas. Pusat belajar ini berfungsi sebagai tempat bagi anak-anak untuk belajar usai sekolah.
“Anak-anak diajarkan berbagai keterampilan dan pelajaran tambahan yang tidak diajarkan di sekolah,” jelasnya
Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga dilibatkan dalam peran aktif dalam pengelolaan kampung. Mereka diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan terkait pengembangan kampung. Setiap warga diberikan kesempatan untuk berkontribusi dengan kemampuannya masing-masing, baik dalam hal keahlian, tenaga, maupun sumber daya material.
Tidak hanya itu, Kampung KB juga menciptakan lapangan kerja baru melalui koperasi produksi. Masyarakat diberdayakan untuk mengembangkan usaha kecil seperti kerajinan tangan, produksi pakaian, dan makanan khas daerah. Dengan adanya koperasi sebagai wadah untuk mengelola usaha tersebut, masyarakat dapat memaksimalkan potensi ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan mereka.
“Kesuksesan Kampung KB ini tidak lepas dari peran serta pemerintah daerah dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada kampung-kampung tersebut. Pemerintah melibatkan tenaga ahli dan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu mengelola dan mengembangkan inovasi yang telah diciptakan. Selain itu, mereka juga menyediakan dana pembangunan dan bantuan modal usaha untuk mendukung langkah-langkah inovatif yang dilakukan oleh masyarakat,”
Tercipta lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan pengembangan potensi masyarakat. Anak-anak mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, masyarakat merasa terlibat secara aktif dalam pembangunan kampung, dan ekonomi lokal mengalami pertumbuhan yang signifikan.
“Kita berharap, kesuksesan Kampung KB di Aceh Utara dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi konsep inovatif dalam memberdayakan masyarakat mereka. Melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, setiap kampung dapat memaksimalkan potensinya dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan,” tutup Azhar. (Adv)