Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) sedang melakukan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut.
Kepala DPM-PPKB Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, melalui Kepala Bidang Dalduk KB, KS Mohd Azhar, SE, menjelaskan bahwa Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting menjadi pedoman dalam strategi nasional untuk mempercepat penurunan stunting. Strategi ini mencakup peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di tingkat kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.
Azhar menyebutkan bahwa dalam menangani stunting, terdapat pendamping keluarga di setiap desa, yang jumlahnya mencapai 2.560 orang. Pendamping ini terdiri dari bidan desa, kader TKK, dan kader KB, dengan koordinator utama adalah bidan desa setempat.
Mereka semua bertugas mendampingi keluarga dan mencatat individu yang berisiko tinggi mengalami stunting, dengan seluruh proses ini dikoordinasi oleh DPM-PPKB Aceh Utara. “Kami berharap Aceh Utara bisa terbebas dari belenggu stunting dan kemiskinan ekstrem. Jika kemiskinan ekstrem turun, maka stunting juga akan berkurang secara otomatis di masa depan,” ujarnya saat wawancara pada Selasa (4/6/2024).
Dalam wawancara tersebut, Azwar juga mengungkapkan bahwa ada lima puluh desa yang menjadi prioritas untuk penanganan khusus stunting. Pada tahun 2025, dua puluh desa akan menjadi fokus utama mereka. “Dua puluh desa tersebut memiliki angka stunting yang masih tinggi. Kami melihat ada dua hingga tiga desa di setiap kecamatan yang masih memiliki angka stunting tinggi berdasarkan data dari aplikasi desa,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa akan ada program Dapur Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang merupakan program dari BKKBN untuk mengatasi stunting. Program ini akan menampilkan contoh berbagai olahan menu makanan sehat dan bergizi untuk ibu hamil. “Program ini merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting di daerah ini, mengingat angka stunting kita saat ini cukup tinggi,” tambah Azhar.
“Sebanyak 27 desa, dengan satu desa di setiap kecamatan, akan dilibatkan. Kami juga akan melibatkan ahli gizi dari Persagi (Persatuan Ahli Gizi), TP-PKK, DPM-PPKB, Dinkes/Bides, dan Ka.Balai KB serta PLKB,” tandasnya.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, kesadaran dan kolaborasi terkait penanganan stunting dapat semakin ditingkatkan. Program Dashat ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada minggu kedua Juni 2024. “Semoga melalui acara ini, semangat kita akan semakin tinggi dan kita bisa bersatu untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Aceh Utara,” harapnya. [ADV]