Aceh Utara – Salah satu cara untuk mencegah stunting menurut rekomendasi WHO dan UNICEF adalah pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai bayi berumur enam bulan. ASI eksklusif artinya bayi tidak mendapat asupan lain selain ASI. ASI mengandung gizi lengkap yang mudah dicerna oleh perut bayi yang kecil dan sensitif.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., mengatakan memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada anak-anak dapat mencegah stunting karena ASI memiliki beragam manfaat. Oleh karena itu, DPM-PPKB terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama ibu-ibu, untuk memberikan ASI eksklusif secara optimal kepada bayinya.
Menurut Fuad Mukhtar, setiap bayi yang baru lahir harus mendapat ASI minimal selama periode 0-6 sampai 24 bulan maksimal secara teratur. “Pemberian ASI dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak hingga dewasa. Namun, seringkali orang tua, khususnya ibu, lupa akan manfaat luar biasa dari ASI tersebut,” kata Fuad Mukhtar, belum lama ini.
Fuad Mukhtar menilai ASI adalah keajaiban yang diberikan seorang ibu kepada anaknya, karena pada usia 0 sampai 24 bulan ASI berisi kandungan yang sangat ideal dan mampu membuat bayi merasa nyaman.
“Komposisi ASI sangat ideal untuk bayi. Ketika bayi membutuhkan zat gizi dengan takaran tertentu, maka ASI dapat menyediakannya dengan pas, sehingga bayi tidak akan kelebihan ataupun kekurangan zat gizi. Semuanya sesuai dengan usia bayi”.
Fuad Mukhtar menjelaskan salah satu kandungan ASI yang berkaitan dengan usia bayi adalah kolostrum. Kolostrum merupakan ASI pertama yang hanya ada selama tiga hari setelah ibu melahirkan. Kehadiran colostrum menjadi penguat imunitas bayi, di samping kandungan laktoferin yang juga berfungsi sama.
Selain kolostrum, laktoferin menjadi salah satu zat gizi pembentuk imunitas tubuh bayi. Karena pada saat awal adalah masa berkembang bayi mudah terkena infeksi. Antibodi inilah yang berperan penting mencegah infeksi dan tidak ditemukan di susu manapun.
Peran Love Hormon dalam Proses Menyusui, Pada proses menyusui juga terdapat love hormon atau energi cinta kasih. Hormon cinta, atau nama lainnya hormon oksitosin, berperan untuk merangsang kedekatan ibu dan anak. Jadi dalam proses menyusui ada dua hormon yang berperan, yakni hormon proaktif untuk memproduksi ASI dan hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI.
“Imunitas tubuh yang kurang dalam diri seorang bayi merupakan efek dari kurangnya gizi seimbang yang diperoleh ibu selama proses menyusui, karenanya ibu menyusui perlu asupan yang cukup.”
Pemberian ASI eksklusif memiliki peran krusial dalam mencegah stunting pada anak. Dengan menyediakan nutrisi optimal, perlindungan imun, dan dukungan perkembangan otak, ASI membantu memastikan pertumbuhan yang sehat pada masa awal kehidupan anak.
Untuk memastikan efektivitasnya, penting bagi masyarakat untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan bagi ibu untuk dapat memberikan ASI eksklusif secara konsisten selama enam bulan pertama kehidupan anak. [Adv]