Aceh Utara – Berbagai Program dan Upaya Dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk Menurunkan Angka Stunting
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bersama lintas sektoral telah melaksanakan berbagai program dan upaya guna menurunkan angka stunting. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Dinas Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi dengan jajaran Puskesmas dan para medis terkait pemberian makanan tambahan (PMT) pada awal Juli 2023.
Dalam pelaksanaan Rakor PMT, Dinas Kesehatan Aceh Utara juga menetapkan tenaga pelaksana PMT berbahan lokal untuk balita dan ibu hamil. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Dinkes Aceh Utara, Landing Lhoksukon, pada akhir bulan Juni lalu.
Program yang dirancang tahun 2022 bertujuan menyatukan konsep kerja dan sistem koordinasi di lapangan terkait pemberian makanan tambahan bergizi bagi ribuan balita dan ibu hamil di seluruh gampong dalam 27 kecamatan di Aceh Utara.
Kegiatan terpadu ini diikuti oleh pejabat kabupaten lintas sektoral, jajaran Dinas Kesehatan Aceh Utara, 32 kepala puskesmas, 32 tenaga medis, bendahara BOK pada puskesmas, dan pengelola apotik di seluruh puskesmas.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin oleh Kadinkes Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM, didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM, MKM, serta Kabid Yankes Ners, Mahzar, S. Kep.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM, MKM, menyebutkan bahwa dalam koordinasi pemberian PMT ini fokus pada pembahasan kegiatan PMT dari tingkat kabupaten hingga tingkat gampong, dengan penekanan pada penggunaan bahan pangan lokal.
“Kegiatan pemberian PMT lokal merupakan langkah spesifik untuk mencegah stunting dan akan dilakukan di 852 desa,” ujarnya.
Samsul menjelaskan bahwa sasaran kegiatan ini adalah balita yang mengalami kurang gizi dan penderita gizi buruk, serta ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan ibu hamil berisiko KEK. Kegiatan ini akan dilakukan di posyandu gampong dengan melibatkan kader Posyandu yang dibina oleh bidan gampong serta ahli gizi pada puskesmas.
Kabid Kesmas juga menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini merupakan yang pertama kali dilakukan di seluruh Indonesia pada tahun ini, dan pelaksanaannya akan berlangsung pada awal bulan Juli 2023.
Kabid Keluarga Berencana DPMPPKB, Muhammad Azhar, mengakui pentingnya pemberian makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama bagi penderita gizi buruk. Hal ini merupakan upaya yang tepat dalam menekan angka stunting sebagaimana diharapkan secara nasional. Azhar juga mengajak ibu bidan gampong dan ahli gizi untuk berperan aktif dalam optimalisasi penanganan di tingkat gampong, serta peran strategis kader Posyandu dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil. (Adv)