Lintas Media
  • Login
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Indeks
Lintas Media
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
Lintas Media
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home News

Ribuan Hektar Sawah di Aceh Utara Gagal Panen, Masyarakat Menjerit

18 Maret 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Ribuan Hektar Sawah di Aceh Utara Gagal Panen, Masyarakat Menjerit

Tanaman padi gagal panen di Gampong Teupin Jok, Kecamatan Nibong, Minggu, (17/3/2024), (Foto: Notula/ Zamanhuri)

BeritaTerkait

Terbongkar! Prostitusi Online di Lhokseumawe, Transaksi Lewat WhatsApp dan DANA

Tanah Jamboe Aye Rebut Juara Umum, MTQ ke-35 Aceh Utara Resmi Ditutup

Menkop Luncurkan Website Kopdes Merah Putih Sebagai Sumber Data Tunggal

Aceh Utara – Para petani di Aceh Utara menghadapi situasi yang mengkhawatirkan karena dampak dari proyek bendungan Krueng Pase yang belum rampung. Ribuan hektar sawah di daerah aliran irigasi bendungan ini, yang meliputi 8 kecamatan di kabupaten Aceh Utara dan satu kecamatan di kota Lhokseumawe, mengalami gagal panen.

Marliah (56), salah satu petani dari kecamatan Syamtalira Aron, pada Minggu (17/3/2024), mengungkapkan keadaan yang memprihatinkan. Tanaman padinya di Gampong Teupin Jok, kecamatan Nibong, seluas 3.200 meter mengalami kekeringan setelah masa tanam. Akibatnya, tidak ada hasil panen yang bisa dipetik. Marliah sendiri mengungkapkan kerugian finansial yang mencapai 3 juta rupiah.

“Uroe raya hanya tinggal padum uroe teuk, pade hana jeut koeh meu sineuk pih, leumpah sedih long,” red (Hari raya hanya tinggal beberapa hari lagi, padi tidak bisa dipanen sedikit pun, saya sangat sedih), ujar Marliah dalam bahasa Aceh, dengan nada lirih sambil menyeka air matanya.

Kondisi ini, ungkap Marliah, sudah berlangsung selama 3 tahun. Semenjak proyek bendungan Krueng Pase dikerjakan hingga sekarang mereka sering mengalami gagal panen.

Marliah, (56), petani kecamatan Syamtalira Aron, Minggu, (17/3/2024), (Foto: Notula/ Zamanhuri)

Petani lainnya dari Gampong Tanjong Krueng Pase, Faisal, mengungkapkan kegagalan panen ini memberikan pukulan serius bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Dengan tanaman yang gagal tumbuh akibat kurangnya air, para petani menghadapi kesulitan ekonomi yang sangat besar.

“Bendungan Krueng Pase seharusnya menjadi sumber air irigasi yang dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, karena proyek ini belum rampung, dampak yang terjadi justru sebaliknya. Para petani tidak hanya kehilangan hasil panen, tetapi juga investasi dan upaya mereka selama musim tanam,” ungkap Faisal.

Abu Bakar, salah seorang petani dari kecamatan Meurah Mulia juga mengungkapkan kondisi yang sama. Akibat tidak tersedianya air, tanaman padi miliknya hanya bisa dipanen sekitar 2 karung, hal ini telah membuat dirinya rugi.

“Jak u Blang lawet nyoe hana jeut keubuet Lee, meuka tajak laju, pue hom, hase chit Tan. Oeh han tajak sayang teuh, umoeng rhoueh ngen ngom,” red, (Sekarang, sawah tidak menghasilkan lagi. Jika tidak kita garap sayang, lahan terbengkalai akan dipenuhi dengan gulma), ujar Abu Bakar.

Ternak merumput dalam saluran irigasi yang telah lama kering, di Gampong Teupin Jok, Minggu, (17/3/2024), (Foto: Notula/ Zamanhuri)

Dia berharap pihak berwenang mengambil tindakan yang diperlukan agar proyek bendungan Krueng Pase dapat segera diselesaikan, sehingga para petani dapat kembali menjalankan aktivitas pertanian mereka dengan aman dan produktif.

“Saya dengar proyek bendungan akan dilanjutkan oleh kontraktor lokal pada tahun ini, tapi hingga sekarang belum ada tanda-tanda di lokasi. Teuman meunyoe inoe hat galom dimulai, pajan lom, pue jipreh troeh musem ujeun,” red, (Jika sekarang belum dimulai, kapan lagi, apa nunggu musim hujan tiba), ujarnya dengan nada pesimis.

Sumber : Notula.news
ShareSendShareTweet

Related Posts

Terbongkar! Prostitusi Online di Lhokseumawe, Transaksi Lewat WhatsApp dan DANA

Terbongkar! Prostitusi Online di Lhokseumawe, Transaksi Lewat WhatsApp dan DANA

5 Mei 2025
Tanah Jamboe Aye Rebut Juara Umum, MTQ ke-35 Aceh Utara Resmi Ditutup

Tanah Jamboe Aye Rebut Juara Umum, MTQ ke-35 Aceh Utara Resmi Ditutup

27 April 2025
Menkop Luncurkan Website Kopdes Merah Putih Sebagai Sumber Data Tunggal

Menkop Luncurkan Website Kopdes Merah Putih Sebagai Sumber Data Tunggal

27 April 2025
Bupati Ayahwa Tempel Stiker Nomor Penting di Rumah Warga, Permudah Akses Layanan Darurat

Bupati Ayahwa Tempel Stiker Nomor Penting di Rumah Warga, Permudah Akses Layanan Darurat

23 April 2025
Bisa Mudik Gratis ke Medan dan Aceh! Begini Cara Polres Lhokseumawe Bantu Pemudik

Bisa Mudik Gratis ke Medan dan Aceh! Begini Cara Polres Lhokseumawe Bantu Pemudik

29 Maret 2025
Anggota DPRA Imum Jon Beri Bantuan Darurat untuk Korban Kebakaran di Aceh Utara

Anggota DPRA Imum Jon Beri Bantuan Darurat untuk Korban Kebakaran di Aceh Utara

28 Maret 2025
Next Post
Haji Uma dan Masyarakat Bantu Bangun Kembali Rumah Ruhiah Ajat yang Terbakar

Haji Uma dan Masyarakat Bantu Bangun Kembali Rumah Ruhiah Ajat yang Terbakar

Bustami Lantik Azwardi Sebagai Penjabat (Pj) Sekda Aceh

Bustami Lantik Azwardi Sebagai Penjabat (Pj) Sekda Aceh

Lintas Media

© 2024 Lintasmedia.co - Informasi dalam genggaman.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025 Lintasmedia.co - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Maaf, Anda tidak boleh menyalin konten ini.

Javascript not detected. Javascript required for this site to function. Please enable it in your browser settings and refresh this page.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 Lintasmedia.co - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.