Lhoksukon – Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Utara meluas ke 12 kecamatan. Banjir menyebabkan ibu kota Aceh Utara terendam serta 18.160 warga mengungsi ke sejumlah titik lebih tinggi.
Banjir di sana terjadi sejak Rabu (5/9) kemarin dan sebagian wilayah mulai menggenangi pemukiman penduduk sejak dinihari tadi. Luapan sungai juga merendam jalan nasional Banda Aceh-Medan di kawasan Lhoksukon. Sejumlah perkantoran ikut tergenang.
“Sementara total korban mengungsi yang terdata yakni 5.104 kepala keluarga atau 18.160 jiwa,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Ilyas kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
Ilyas mengatakan, para pengungsi tersebar di enam kecamatan yaitu di Piram Timu sebanyak 5.855 orang, Matangkuli sebanyak 3.115 orang, Lhoksukon sebanyak 6.147 orang, Samudera sekitar 1.063 orang, Cot Girek 837 jiwa serta Tanah Luas 1.143 jiwa.
Masyarakat di sana disebut mengungsi ke meunasah, serta tempat lebih tinggi yang dijadikan tempat pengungsian. Petugas juga disebut telah membuka dapur umum untuk warga.
Menurutnya, petugas gabungan di Aceh Utara masih mendata dampak banjir tersebut. Petugas juga mengevakuasi warga terdampak banjir.
“Kita terus berkoordinasi dengan perangkat sejumlah desa dan muspika setempat untuk mendata dampak banjir,” ujarnya.
Sebelumnya, banjir di Aceh Utara terjadi akibat meluapnya sungai setelah daerah itu diguyur hujan lebat. Sejumlah sungai meluap antara lain Krueng Keureutou, sungai Krueng Pase, sungai Krueng Peuto, dan sungai Krueng Pirak.