Aceh Utara – Gampong Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, menerima Penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) sebagai Juara XII dalam Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 untuk kategori Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang.
Gampong Bantayan merupakan satu-satunya desa dari Provinsi Aceh yang berhasil menembus peringkat 15 besar nasional. Desa ini juga meraih Juara Kategori Tematik Ekonomi dalam kategori desa yang sama. Atas prestasi tersebut, Gampong Bantayan juga menerima dana pembinaan sebesar Rp 20 juta.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, dalam rangkaian Malam Apresiasi Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 di Aruna Senggigi Resort & Convention, Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat malam, 24 November 2023.
Geuchik Gampong Bantayan, Fazal Umri, menerima langsung piagam penghargaan tersebut dari Gus Halim, sapaan akrab Menteri Abdul Halim Iskandar.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Mendes PDTT juga menyerahkan Piagam Lencana Bakti Pembangunan Desa kepada Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, MSi, yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM PP dan KB) Aceh Utara, Fakhrurradhi.
Lencana Bakti Pembangunan Desa diberikan oleh Mendes PDTT kepada Penjabat Bupati Aceh Utara sebagai penghargaan atas komitmen dan dedikasinya dalam mendukung Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023.
Pada kesempatan itu, Geuchik Fazal turut didampingi Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Aceh Utara, Saifuddin.
“Alhamdulillah, Gampong Bantayan memperoleh piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gus Menteri untuk dua kategori,” ujar Geuchik Fazal saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Sabtu sore, 25 November 2023.
Geuchik Fazal juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Polres Aceh Utara, Muspika Seunuddon, tokoh masyarakat, dan semua pihak sehingga desanya mampu meraih prestasi di tingkat nasional ini.
“Pengembangan Gampong Bantayan sebagai desa wisata sudah kami lakukan sejak tahun 2017 melalui pemanfaatan DD (dana desa). Hal ini terlaksana berkat dukungan masyarakat dan juga pembinaan dari pemerintah kabupaten Aceh Utara,” sebutnya.
Dari pengelolaan lokasi wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), itu mampu menyumbang Pendapatan Asli Gampong (PAG) hingga mencapai Rp 400 juta per tahun.
Pantai wisata Bantayan, kata dia, selama ini telah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, salah satunya dengan menjajakan aneka kuliner di kawasan pantai.
Untuk pengembangan selanjutnya, Geuchik Fazal berharap dukungan Pemkab Aceh Utara agar dapat meningkatkan sarana pendukung di sekitar lokasi pantai wisata.
“Kita masih butuh pengaspalan jalan penghubung ke lokasi wisata untuk memberi kemudahan akses kepada pengunjung. Kita harapkan dengan adanya jalan penghubung dengan desa tetangga gampong dapat meningkatkan jumlah wisatawan,” ungkapnya.
“Kemudian fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), juga perlu ditambah agar memberi kenyamanan pada pengunjung,” pungkasnya.
Diketahui, Gampong Bantayan terpilih masuk dalam peringkat terbaik 15 besar Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023, untuk kategori Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang.
Gampong Bantayan terpilih melalui proses yang ketat usai menjalani serangkaian hasil penilaian presentasi, wawancara, dan verifikasi lapangan oleh Tim Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 yang tahun ini diikuti oleh 2007 peserta lomba.
Hal itu sebagaimana diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Pengumuman Nomor 1251/PDP.01.03/XI/2023 tanggal 15 November 2023, tentang 15 Besar Kategori I: Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang, dan 15 Besar Kategori II: Desa Maju/Mandiri, Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023.