Lhoksukon – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara Fraksi Partai Demokrat Nazir Abu Bakar mendukung penuh Pembangunan Pabrik Refinery Minyak Goreng Mini di Aceh Utara, Hal itu disampaikan Nazir pasca berjumpa dengan Suhaemi Fattah Direktur Marketing Area Indonesia Henan Huatai Cereals and Oils Machinery Co.,Ltd Sabtu, 30/07/22.
Menurut nya pengembangan Pabrik Refinery Minyak Goreng Mini saat ini dalam kajian, dengan harapan nantinya dapat mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng.
Nazir menjelaskan Refinery Minyak Goreng Mini sudah dikembangkan di negera – negara lain, bukan hanya minyak kelapa sawit tapi juga minyak nabati lainya sepeti Jagung, Kelapa Hibrida, dan Kacang kacangan “diindonesia banyak perkebunan baik sawit, jagung, kelapa dan kacang-kacangan, maka perlu teknologi untuk mengolah agar menjadi produk Jadi”
Saat Ini tim sedang dalam Kajian Pra Feasibility Study dan Feasibility Study yang lengkap Kajian: Kajian Lokasi, Kajian Legalitas Perusahaan, Kajian Material dan Perkebunan Inti, Plasma, Kajian Sumber Daya Manusia, Termasuk Aspek Sosial, Kajian Bahan Baku Minyak Mentah CPO, Kajian Technology, Kajian Sipil, Kajian Mekanikal, Kajian Elektrikal, DED, TOR, COD, KPI, RAB, APP, Kajian Amdal, UKL-UPL, Technology Pengolahan Lingkungan, Cash Flow, Kajian Perbankan Investasi dan Modal Kerja, Perusahaan Harus Bank Cable.
Nazir juga berharap dukungan semua pihak terkait Rencana Investasi Refinery Minyak Goreng di Aceh Utara, “Kita berharap dukungan semua pihak terutama, PJ Bupati Aceh Utara mendukung penuh Rencana Investasi Refinery Minyak Goreng, karena kami percaya kehadiran PJ untuk kemaslihatan Bersama dan kemajuan Aceh Utara” tutup Nazir Anggota DPRK asal Kecamatan Sawan
Selanjutnya Paket Pertama di Daerah Aceh (Aceh Utara), Paket Aceh, mewujudkan hal tersebut adalah dengan Sekaligus untuk pengembangan Refinery Hemat listrik di Desa Indonesia. Keseriusan Refinery Minyak Goreng untuk bisa memproduksi Minyak Mentah CPO menjadi Minyak Goreng ramah lingkungan tidak perlu diragukan, Bahan Baku CPO Lokal, Market Lokal dan Sentra Industri Kecil di Desa dapat memetik Manfaat yang Besar. Ujar Anggota DPRK Fraksi Partai Demokrat Ini.
Direktur Marketing Area Indonesia Henan Huatai Cereals and Oils Machinery Co.,Ltd Suhaemi Fattah kepada media mejelaskan rencana Investasi Mesin Pabrik Refinery akan dimulai pada tahun ini “Rencana investasi 2022-2023 mulainya, kita bukan hanya produksi Mesin Pabrik Refinery saja tapi supply chain-nya juga kita persiapkan, justru itu yang penting dari hulu ke hilir (untuk bisa membuat sukses Perusahaan UMKM- UKM di Desa ramah lingkungan di Indonesia),” sehingga masyarakat Petani di Desa bisa merasakan langsung Korporasi, dan Inovasi ini untuk Hasil Pertaniannya dengan Harga yang terjangkau dan mudah didapatkan.
Suhaemi Fattah menilai manpower hingga sales promotion juga menjadi bagian penting untuk bisa benar-benar mewujudkan, Kita support beredarnya Minyak Goreng yang Baik di Desa, Membantu Pemerintah dalam Ketahanan Pangan Lokal dan Nasional, dengan Technology Hemat Pemakaian kemasan Plastik, Technology Dispenser Curah Minyak Goreng higienis, Renewable Energy Biomass listrik Desa di Indonesia sangat dibutuhkan.
“Karena kalau kita buat Industri Minyak Goreng Mini Hemat listrik bukan hanya di Pabrik Refinery dan Pabrik Kelapa Sawit Mini, tetapi perlukan Pelatihan Sumber Daya Manusia juga mulai dari salesman (Marketing), produksi, engineering-nya sampai supply chain ini tidak main-main (untuk bisa menghadirkan Industri Mini ramah lingkungan Terintegrasi).
Sebenarnya nomor satu masalahnya adalah Sumber Daya Manusianya kita latih dengan Baik sampai Terampil (masyarakat Indonesia kita latih serta persiapkan bisa ikut terlibat dari Pendidikan SMA ,SMK Sampai University bisa kita terima untuk kita latih di Pabrik Refinery Minyak Goreng dengan Teknologi ramah lingkungan), termasuk konsumen itu harus diedukasi dan dilibatkan, kami siapkan Pelatihan, Tim Ahli mengedukasi dengan Pengalaman yang baik” kata Suhaemi Fattah.
“Elektrifikasi itu suatu keniscayaan tapi tergantung man behind the gun-nya (Pemerintah, produsen Pabrik Refinery Minyak Goreng Mini, lembaga keuangan, dan lain-lain yang mendukung terealisasinya Refinery Minyak Goreng hemat listrik). Tenaga Ahli akan evaluasi Perkembangan terus menerus (kehadiran Refinery Minyak Goreng Mini Hemat listrik) dan ini tidak akan berhenti pada sistem Terintegrasi Refinery-PKS-Hydrothermal (di tempatkan di Desa Desa), tapi juga akan ada konektivitas (Pengusaha Besar, Menengah,Kecil yang terkoneksi dengan Baik dan saling Mendukung, Pengusaha Besar Objeknya Ekspor, Kami Siap mensupport Lokal), tidak hanya untuk yang high class tapi juga low class (sistem Industri Refinery Minyak Goreng Mini Hemat listrik akan di Bangun di Aceh Utara Indonesia untuk Refinery Minyak Goreng Modern dengan harga Pabrik terjangkau),” Ujar Suhaemi Fattah. Supporting Salam dengan Bapak Nazir Abubakar Aceh Utara. (*)