Lhoksukon – Ketua Tazkiratul Ummah (TU) Tgk Nurdin mengungkap persoalan banjir di Lhoksukon, beliau lahir dan dibesarkan di Kota Lhoksukon. Beliau mengetahui persis tentang kenapa Lhoksukon sekarang menjadi langganan banjir, dulu banjir tidak sering menerjang Lhoksukon, namun dalam 20 tahun terakhir sudah sangat sering banjir, ungkapnya pada pertemuan dengan PJ Bupati Aceh Utara diruang kerjanya, Rabu (31/08/2022).
Tgk Nurdin mengungkapkan bahwa Kota Lhoksukon seperti terkurung dan mudah dikepung banjir, hal itu diakibatkan di Gampong Meunasah Blang merupakan lokasi bertemunya tiga sungai yang hulunya sampai ke Gunung Cot Girek Pirak Timu dan Paya Bakong, yakni sungai pirak, sungai peutoe dan sungai kertoe.
Nah disinilah ketika hujan deras berhari hari di pedalaman aceh utara ketinggian air melewati tanggul bahkan tanggul bisa patah akibat deras sungai peutoe, ungkapnya meyakinkan orang nomor satu di Aceh Utara Azwardi, dalam waktu lima belas menit beliau ungkapkan persoalan dan solusi untuk ditindaklanjuti oleh PJ Bupati
Sejumlah solusi pun ditawarkan oleh Tgk Nurdin yang kelihatan sangat yakin dengan pengamatanya bertahun tahun, solusi pertama, Pemkab harus membuka arus sungai di km 4 Gampong Blang ke alur berbeda yang muaranya ke sungai Baktia Barat, jika tidak dibuka disitu maka harus dibuka pintu air di tanggul irigasi sebelah timur Kota Lhoksukon resikonya akan merusak tanaman padi masyarakat, nah ini akan menjadi konflik baru apalagi jelang panen, ungkapnya.
Lebih lanjut Tgk Nurdin menawarkan solusi lain yakni pengerukan sungai 15 KM Lhoksukon Lapang dan normalisasi alur bendera untuk pembuangan genangan air, selanjutnya merehap tanggul yang rusak di sejumlah titik termasuk di Gampong Geumata Lhoksukon.
Upaya ini tentunya akan dapat mengurangi resiko banjir,walaupun tidak sepenuhnya terkendali, namun akan menjadi manfaat bagi warga Lhoksukon, sebab setiap banjir terjadi penumpukan air, ke laut pun terkadang bisa beradu dengan pasang air laut ini juga membuat lambannya banjir surut.