Jakarta – Indonesia mengutuk keras penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan keamanan Israel selama penyerbuan di kota Jenin, Tepi Barat, yang menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil Palestina.
“Tindakan brutal Israel ini akan semakin memperumit pencapaian perdamaian di Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan di akun Twitter-nya, Jumat.
Kementerian melanjutkan dengan mengatakan bahwa Indonesia meminta masyarakat internasional dan PBB untuk mendesak Israel untuk menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Pada hari Kamis, pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi yang penuh sesak di kota utara Jenin, yang oleh militer Israel digambarkan sebagai operasi kontraterorisme untuk menangkap “pasukan teror Jihad Islam,” lapor AFP.
Pejabat kesehatan Palestina mencatat sembilan kematian akibat bentrokan selama serangan pasukan Israel, dengan 20 orang terluka sebelum pasukan Israel mundur pada tengah hari.
Orang Palestina ke-10 ditembak oleh pasukan Israel di Al-Ram, dekat Ramallah, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Menyusul kekerasan tersebut, Otoritas Palestina mengumumkan bahwa mereka menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel, yang segera dikritik oleh Amerika Serikat.
Kematian terbaru meningkatkan jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat tahun ini menjadi 30 orang, kebanyakan ditembak oleh pasukan Israel.
Setidaknya 200 warga Palestina dan 26 warga Israel tewas di seluruh wilayah Israel dan Palestina pada 2022, yang sebagian besar berada di Tepi Barat, menurut penghitungan AFP.
Ribuan berbondong-bondong ke pemakaman mereka yang tewas di Jenin, ketika kepresidenan Palestina mengumumkan tiga hari berkabung, mengatakan bahwa serangan pada hari Kamis terjadi “di bawah keheningan internasional.”
“Inilah yang mendorong pemerintah pendudukan untuk melakukan pembantaian terhadap rakyat kami di hadapan dunia,” kata Nabil Abu Rudeinah, juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Yordania, Qatar, dan Arab Saudi telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan mematikan Israel itu.
Sebelumnya pada hari Kamis, Washington mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan perjalanan minggu depan ke Israel dan wilayah Palestina, di mana dia akan mendorong “diakhirinya siklus kekerasan.”
Pada 18 Januari, dalam debat terbuka di Dewan Keamanan PBB di New York, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta pemerintah Israel untuk menghentikan provokasi di Palestina dan memulai proses damai menuju solusi dua negara.
“Tn. Bapak Presiden, tahun 2023 harus menjadi tahun kemajuan dalam penyelesaian masalah Palestina. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mengakhiri pendudukan Israel untuk selamanya, ”kata Retno, berbicara kepada presiden DK PBB yang saat ini dipegang oleh Jepang.