Oleh: Dr. Nuriman Abdullah, M.Ed
Sejarah negara zionis berawal dari deklarasi pada tahun 1948 oleh David Ben Gureon tepatnya dalam negara berdaulat Palestina. Proklamasi ini terjadi setelah sekian lama kaum Yahudi terlunta-lunta dalam kapal pengungsian yang hampir serupa dengan nasib Rohinya di Myanmar. Oleh sebab adanya belas kasih dan rasa kemanusiaan pihak Palestina kaum Yahudi ini diterima sebagai pengungsi dan ditampung atas nama kemanusiaan. Namun apa yang cukup mencengangkan ialah mereka mendirikan negara Israel di dalam negara sah dan berdaulat.
Kisah ringkas di atas menggambarkan perilaku Zionis di mana setelah mendapat pertolongan atas dasar kemanusiaan, mereka dengan sangat berani dan tanpa sedikit pun rasa malu mengkhianati orang yang telah membantu mereka. Pertanyaannya apakah perilaku ini kita jumpai dalam masyarakat kita?
Selain itu, kaum zionis ini juga dengan rasa bangga dan angkuhnya memfitnah dan melabel seolah-olah rakyat Palestina yang kejam dan bengis kepada mereka. Padahal sudah tercatat dalam sejarah bahwa rakyat Palestina lah yang telah membantu mereka ketika mereka tidak diterima oleh negara-negara berdaulat lainya kala itu dimana genosida berlangsung sangat mengerikan. Namun, fakta memang Zionis tidak merasa segan dan malu menyebut bahwa Arab Palestina yang kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Sejarah ini pula mendeskripsi perilaku sesungguhnya kaum Zionis di mana setelah mereka dapat peluang dan bantuan dari rakyat Palestina justru rakyat Palestina difitnah dan dikatakan tidak manusiawi, teroris dan banyak lagi. Dari sini tergambar pula perilaku Zionis, yang apabila telah mendapat peluang maka orang yang berjasa membantu mereka di usir secara biadab. Pertanyaannya, adakah hal ini terjadi dalam kehidupan sosial dewasa ini?
Merujuk kepada hadis:
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhaab, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata: “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” [HR. Muslim no. 2669].
Jawabannya ada dalam hati kita masing-masing meskipun tidak diungkapkan….!!!
Intinya dalam banyak lini, perilaku umat Islam dewasa ini menyerupai Zionis.
Bersambung…
Penulis adalah dosen pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.
Oleh: Dr. Nuriman Abdullah, M.Ed
Sejarah negara zionis berawal dari deklarasi pada tahun 1948 oleh David Ben Gureon tepatnya dalam negara berdaulat Palestina. Proklamasi ini terjadi setelah sekian lama kaum Yahudi terlunta-lunta dalam kapal pengungsian yang hampir serupa dengan nasib Rohinya di Myanmar. Oleh sebab adanya belas kasih dan rasa kemanusiaan pihak Palestina kaum Yahudi ini diterima sebagai pengungsi dan ditampung atas nama kemanusiaan. Namun apa yang cukup mencengangkan ialah mereka mendirikan negara Israel di dalam negara sah dan berdaulat.
Kisah ringkas di atas menggambarkan perilaku Zionis di mana setelah mendapat pertolongan atas dasar kemanusiaan, mereka dengan sangat berani dan tanpa sedikit pun rasa malu mengkhianati orang yang telah membantu mereka. Pertanyaannya apakah perilaku ini kita jumpai dalam masyarakat kita?
Selain itu, kaum zionis ini juga dengan rasa bangga dan angkuhnya memfitnah dan melabel seolah-olah rakyat Palestina yang kejam dan bengis kepada mereka. Padahal sudah tercatat dalam sejarah bahwa rakyat Palestina lah yang telah membantu mereka ketika mereka tidak diterima oleh negara-negara berdaulat lainya kala itu dimana genosida berlangsung sangat mengerikan. Namun, fakta memang Zionis tidak merasa segan dan malu menyebut bahwa Arab Palestina yang kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Sejarah ini pula mendeskripsi perilaku sesungguhnya kaum Zionis di mana setelah mereka dapat peluang dan bantuan dari rakyat Palestina justru rakyat Palestina difitnah dan dikatakan tidak manusiawi, teroris dan banyak lagi. Dari sini tergambar pula perilaku Zionis, yang apabila telah mendapat peluang maka orang yang berjasa membantu mereka di usir secara biadab. Pertanyaannya, adakah hal ini terjadi dalam kehidupan sosial dewasa ini?
Merujuk kepada hadis:
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhaab, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata: “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” [HR. Muslim no. 2669].
Jawabannya ada dalam hati kita masing-masing meskipun tidak diungkapkan….!!!
Intinya dalam banyak lini, perilaku umat Islam dewasa ini menyerupai Zionis.
Bersambung…
Penulis adalah dosen pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.