Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui BPM PPKB terus berupaya dengan berbagai kiat untuk menekan angka stunting. Salah satunya adalah melalui pemberian gizi yang seimbang bagi anak balita, menjadi kunci pertumbuhan anak. Dewasa ini, masyarakat sering beralih ke makanan cepat saji atau olahan yang kurang bergizi, mengabaikan pangan lokal yang sebenarnya kaya akan nutrisi.
Fuad Mukhtar, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara, menyatakan bahwa pengetahuan tentang keunggulan pangan lokal dalam mendukung kesehatan anak perlu disosialisasikan secara luas di masyarakat.
“Pangan lokal, seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan, dan sumber protein nabati lokal lainnya, adalah sumber nutrisi penting yang memberikan kandungan gizi yang seimbang bagi pertumbuhan anak-anak,” ungkap Fuad.
Pentingnya pangan lokal tidak hanya dari segi gizi, tetapi juga dari aspek ekonomi dan keberlanjutan. Dengan mempromosikan konsumsi pangan lokal, kita juga mendukung petani lokal dan membangun ketahanan pangan di tingkat lokal. Selain itu, pangan lokal cenderung memiliki jejak karbon yang lebih rendah karena tidak melibatkan transportasi jarak jauh, yang berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Karenanya, ia berharap petani lokal meningkatkan produktivitas dan kualitas untuk mendukung konsumsi pangan lokal. Namun, peran masyarakat juga tak kalah pentingnya.
“Dalam mencegah stunting, penting untuk memperhatikan pola makan yang seimbang, terutama dengan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya nutrisi, yang dapat diperoleh dari bahan pangan lokal, termasuk sayuran dan buah-buahan.”
Selain itu, ikan paya atau ikan air tawar juga sangat penting untuk pertumbuhan anak karena kandungan proteinnya mendukung pembentukan jaringan tubuh. Dengan mengonsumsi ikan paya secara teratur, anak-anak dapat memperoleh asupan protein yang cukup.
Fuad juga menekankan manfaat telur ayam kampung sebagai sumber protein hewani yang kaya nutrisi, mudah diperoleh, dan aman untuk dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang.
“Telur ayam kampung relatif mudah diperoleh dan dapat diakses oleh banyak orang, terutama di kampung-kampung. Saya yakin hampir setiap rumah pasti ada ayam,” ujarnya.
Dengan mengoptimalkan konsumsi pangan lokal yang kaya nutrisi, kita dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan anak-anak Indonesia. Langkah-langkah ini tidak hanya berdampak pada generasi saat ini, tetapi juga pada masa depan Indonesia yang lebih sehat dan produktif. (ADV)