Lintas Media
  • Login
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Indeks
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
Lintas Media
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Artikel

Kisah Hoegeng Imam Santoso Lengser Gara-Gara Kasus Ini

Oktober 15, 2022
Reading Time: 2 mins read
A A
Ini Kasus yang Lengserkan Hoegeng Imam Santoso, Polisi Terjujur Versi Gusdur, dari Jabatan Kapolri

Jakarta – Kesederhanaan, kejujuran, dan sikap tak kenal kompromi selalu dipraktikkan Mantan Kapolri Hoegeng Iman Santoso di setiap jabatan yang diembannya.

BeritaTerkait

AJI Lhokseumawe Gelar Diskusi, Ini Kata Sosiolog dan Dosen Ilmu Politik Unimal Soal Independensi Media

Bagaimana Cara Memprediksi Cuaca Zaman Dahulu?

Ingin Kuliah di Luar Negeri, Ini 4 Cara Mendapatkan LoA

Dalam sebuah diskusi bertajuk “Dekonstruksi dan Revitalisasi Keindonesiaan” di Bentara Budaya Jakarta, 2006 Silam, Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat berkelakar.

ADVERTISEMENT

“Hanya ada 3 polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” ujarnya.

Kelakar Gus Dur merefleksikan bahwa sosok Jenderal Hoegeng memanglah sosok polisi di Indonesia yang langka karena kejujuran dan idealismenya.

Dalam buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan (2013) karya wartawan Kompas, Suhartono, diceritakan bahwa sikap hidup yang sederhana, jujur, dan tak kenal kompromi, konsisten dijaga Hoegeng meski rezim berganti.

Pada dekade 1960-an, saat menjabat sebagai Menteri Iuran Negara (1964-1966), Hoegeng pernah menolak permintaan Presiden Soekarno.

Kala itu, Soekarno hendak mengimpor sejumlah barang untuk keperluan pembangunan rumah yang di kemudian hari dikenal dengan nama Wisma Yaso, Jakarta.

Harapannya, barang-barang itu bisa masuk dari luar negeri dengan proses birokrasi yang tidak berbelit dan berbiaya murah.

Untuk memenuhi keinginan itu, kata Hoegeng, hanya ada dua cara yang bisa dilakukan oleh Bung Karno.

Pertama, membuat surat perintah kepadanya agar proses impor bisa dilakukan dengan mudah dan bebas pajak. Kedua, buat surat ke DPR untuk mengubah undang-undang agar barang impor tak perlu dikenai biaya.

”Ah, begitu saja mesti buat surat dan ubah undang-undang,” sergah Soekarno. Hoegeng menjawab, ”Aturannya memang begitu, Pak.” Bung Karno pun mengalah.

”Bapak bisa mengerti apa yang dikemukakan Pak Hoegeng. Lalu enggak jadi, dan ternyata semua barang di Wisma Yaso itu diambil dari produk dalam negeri,” kata Guntur Soekarnoputra, putra sulung Soekarno, dikutip dari harian Kompas.

Harga sebuah idealisme

Di era Orde Baru, ketika diangkat menjadi Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) atau Kapolri, Hoegeng menolak berbagai fasilitas, tak terkecuali rumah dinas dan pengawalan.

Ia pun tak segan menindak siapa pun yang melanggar hukum sekalipun dekat atau dilindungi pejabat.

Semasa menjadi Kapolri, Hoegeng menunjukkan komitmen antikorupsi dengan menginstruksikan semua kapolda dan kepala keamanan pelabuhan untuk mendaftarkan kekayaannya.

Pada akhir 1960an, Hoegeng juga pernah membongkar kasus penyelundupan mobil mewah yang melibatkan Robby Tjahjadi, pengusaha yang dikenal dekat dengan polisi, tentara, hingga petinggi Bea Cukai.

Dalam autobiografi Hoegeng yang berjudul Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan (1993), disebutkan kerugian negara akibat penyelundupan mobil mewah tersebut berpotensi mencapi Rp 716 juta.

Kasus penyelundupan mobil mulai terkuak. Kapolri Hoegeng turun tangan menyelidikinya. Robby diganjar hukuman penjara 10 tahun, yang hanya dijalaninya 2,5 tahun.

Tak berapa lama, Hoegeng diberhentikan pada Oktober tahun 1971. Seiring dengan berkembangnya kasus lain, yakni Pemerkosaan Sum Kuning yang konon melibatkan anak pejabat di Yogyakarta.

Pembatasan bagi Hoegeng

Panda Nababan, wartawan senior yang pernah bertugas di kepolisian dan dekat dengan Hoegeng, mengatakan, idealisme Hoegeng harus dibayar mahal di masa Orde Baru.

Hoegeng yang menjabat Kapolri sejak 1968 diberhentikan pada 1971 atau sebelum memasuki usia pensiun.

Ia juga tidak boleh menghadiri pernikahan anak sahabatnya, Sumitro Djojohadikusumo, yakni Prabowo Subianto, dengan Siti Hediati Hariyadi, putri Presiden Soeharto.

Selain itu, Hoegeng pernah pula dilarang mengikuti upacara Hari Bhayangkara sekalipun memperoleh undangan, hanya karena Soeharto menghadiri acara itu.

Pembatasan bagi Hoegeng semakin berat setelah dia menjadi salah satu penanda tangan Petisi 50, kelompok tokoh yang mengkritisi pemerintahan Soeharto.

Pasca-keluarnya petisi itu, acara musik The Hawaiian Seniors TVRI yang diisi Hoegeng diberedel. Begitu pula acara diskusi yang ia pandu di radio Elshinta.

Hoegeng bahkan sempat masuk daftar orang yang dicegah ke luar negeri sehingga ia kesulitan mengobati penyakitnya.

”Hal-hal menyakitkan banyak dialami Pak Hoegeng. Tragis. Orang-orang yang jujur, bersih, memang kerap melalui suatu tragedi,” tutur Panda.

Namun, Hoegeng tetaplah Hoegeng. Prinsip hidupnya terjaga hingga akhir hayat.

Sumber : Kompas
Tags: Hoegeng Imam Santosopolisi jujur di indonesiaPolisi Terjujur Versi Gusdur
ShareSendShareTweet

Related Posts

AJI Lhokseumawe Gelar Diskusi, Ini Kata Sosiolog dan Dosen Ilmu Politik Unimal Soal Independensi Media

AJI Lhokseumawe Gelar Diskusi, Ini Kata Sosiolog dan Dosen Ilmu Politik Unimal Soal Independensi Media

Mei 11, 2023
Bagaimana Cara Memprediksi Cuaca Zaman Dahulu?

Bagaimana Cara Memprediksi Cuaca Zaman Dahulu?

Oktober 21, 2022
4 Cara Mendapatkan LoA buat Kuliah di Luar Negeri

Ingin Kuliah di Luar Negeri, Ini 4 Cara Mendapatkan LoA

Oktober 16, 2022
Desain Rumah Minimalis

Ruangan Minimalis, Ini 4 Kesalahan Saat Mendesain

Oktober 14, 2022
Mengenal Lebih Dekat Natalia Rusli, Srikandi Hukum Indonesia Pendiri Master Trust Lawfirm

Mengenal Lebih Dekat Natalia Rusli, Srikandi Hukum Indonesia Pendiri Master Trust Lawfirm

September 13, 2022
Bos Alfamart dan Indomaret, Siapa yang Paling Kaya?

Bos Alfamart dan Indomaret, Siapa yang Paling Kaya?

Agustus 24, 2022
Next Post
Dinkes Aceh Bersama Pemda Aceh Utara Gelar Baksos di Lokasi Banjir Aceh Utara

Dinkes Aceh Bersama Pemda Aceh Utara Gelar Baksos di Lokasi Banjir Aceh Utara

Respons Permohonan Pj Bupati Aceh Utara untuk Korban Banjir, Pj Gubernur Aceh Kirim Obat dan Dokter Spesialis

Respons Permohonan Pj Bupati Aceh Utara untuk Korban Banjir, Pj Gubernur Aceh Kirim Obat dan Dokter Spesialis

Terbaru

Biografi Singkat Abu Tumin Blang Bladeh

Biografi Singkat Abu Tumin Blang Bladeh

September 28, 2022
Pj Bupati Aceh Utara Tinjau Lokasi Banjir

Pj Bupati Aceh Utara Tinjau Lokasi Banjir

November 8, 2022
Pj. Bupati Aceh Utara Ucapkan Terimakasih Kepada Pj. Gubernur Aceh

Pj. Bupati Aceh Utara Ucapkan Terimakasih Kepada Pj. Gubernur Aceh

November 1, 2022

Tren

  • Masyarakat Aceh Utara Antusias Ikuti Program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

    Masyarakat Aceh Utara Antusias Ikuti Program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berbagai Upaya Pencegahan Stunting oleh DPMPPKB Aceh Utara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasil Penyelidikan Polisi, Kasatker P2P PUPR Murni Bunuh Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPM-PPKB Aceh Utara Bentuk Dapur Sehat di 72 Gampong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Lintas Media

© 2022 Lintasmedia.co - Informasi dalam genggaman.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2023 Lintasmedia.co - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2023 Lintasmedia.co - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In